Now or never! Ya, itulah kalimat singkat untuk menggambarkan kondisi BlackBerry saat ini. BlackBerry harus berubah dan mengeluarkan inovasi yang dapat membuat user terperangah. Jika terlalu lama berdiam diri tanpa ada perubahan berarti, siap-siap saja makin tertepi.
Beruntung, BlackBerry menyadari hal ini dan coba melakukan penyegaran serta inovasi. Mulai dari mengganti nama perusahaan -- dari Research In Motion menjadi BlackBerry -- hingga merilis BlackBerry 10 dan handset anyarnya.
Bisa dibilang, platform BlackBerry 10 merupakan produk pertaruhan sang vendor asal Kanada. Jika gagal, bukan tidak mungkin kondisi bisnis BlackBerry akan semakin terpental.
BlackBerry Z10 menjadi handset pertama yang dibenamkan sistem operasi BlackBerry 10. Memang, ada satu produk lagi yang telah mereka pamerkan. Yakni Q10, namun sepertinya masih satu hingga dua bulan lagi untuk melihatnya di pasaran.
Artinya, kesan pertama yang bakal muncul dari user tergantung performa Z10. Bisa dibilang, perangkat berlayar 4,2 inch ini memiliki tugas berat untuk menaklukkan hati penggila gadget.
BlackBerry tentu akan habis-habisan menyokong handset BlackBerry 10. Di sinilah mereka bakal mempertaruhkan segalanya sekaligus untuk keluar dari tekanan deretan produk Android dan iOS.
Nah, pertanyaan yang kemudian muncul adalah, seberapa kuat handset BlackBerry 10 untuk membalikkan keadaan?
Untuk mencari tahu hal tersebut, simak hasil review terhadap BlackBerry Z10 berikut ini.
1. Desain Elegan
BlackBerry Z10 tampil dengan form factor full layar sentuh. Artinya, berbeda dengan handset BlackBerry pada umumnya yang populer dengan desain keyboard qwerty.
Desain yang diusung Z10 cukup elegan. Layarnya yang selebar 4,2 inch terasa pas, tak terlalu besar atau terlalu kecil. Termasuk saat dipegang, begitu mantab dalam genggaman. Hanya mungkin lebih berbobot jika dibandingkan dengan iPhone 5.
Layar Z10 memiliki kemampuan 4 point multi touch IPS LCD display dengan resolusi 1280x768 serta 356 ppi.
Meterial yang digunakan untuk menutup cover bagian belakang memang plastik. Namun lapisan luarnya -- atau yang menutupi bagian punggung -- sudah dilapisi material lain. Sehingga terasa empuk dan memiliki gradasi yang membuatnya jadi lebih bervariasi.
Gradasi dan bahan tambahan yang dipilih tersebut cukup tepat untuk membuatnya jadi lebih keset (tidak licin) saat dipegang atau ketika ditaruh di meja atau tempat lainnya.
Bagian punggung handset juga menjadi tempat untuk menyimpan kamera 8 megapixel yang sudah dilengkapi autofokus, LED flash, 5x digital zoom, serta 1080p HD video recording. Sementara di bagian depan, kamera yang dilekatkan cukup 2 MP, 3x digital zoom, dan 720p video recording.
Oh iya, jangan lupakan pula logo BlackBerry di bagian belakang ponsel seberat 135,4 gram ini yang sengaja ditampilkan lebih besar ketimbang seri-seri sebelumnya.
Tidak ada satupun tombol fisik di tampilan depan Z10, di sini cuma ada kamera, speaker, lampu LED, dan logo BlackBerry. Tombol fisik hanya dilekatkan di bagian samping kanan untuk volume dan mute (tekan dan tahan untuk voice control), serta on-off/lock di sisi atas yang bersebelahan dengan colokan audio jack.
2. Rasa Baru BlackBerry 10
Z10 hadir dengan cita rasa baru dalam diri OS BlackBerry 10. Simpan jauh-jauh kenangan Anda terkait OS BB 7, 6, atau seri di bawahnya. Sebab BlackBerry 10 cukup berbeda dari OS-OS BlackBerry sebelumnya.
Jelas secara tampilan, BlackBerry 10 menawarkan sesuatu yang segar. Hal itu bisa dirasakan saat Anda membuka kunci (unlock) ponsel ini untuk pertama kali. Yang tidak lagi dilakukan dengan cara manual (tekan tombol lock-unlock di sisi atas), melainkan disebut sebagai BlackBerry Flow.
Caranya adalah sapukan jari Anda dari bagian bawah layar Z10 ke atas layar. Nanti akan terlihat cara membuka layar (unlock) yang cukup keren ala BlackBerry 10.
Gerakan ini juga dapat digunakan ketika Anda ingin keluar dari suatu aplikasi. Sementara gerakan sebaliknya, sapuan dari sisi atas layar ke bawah akan membuka fitur setting, koneksi WiFi, bluetooth, alarm, dan lainnya.
Meski memiliki wajah baru, namun user interface BlackBerry 10 dapat dengan mudah dipelajari. Untuk melihat seluruh menu, tinggal sapukan jemari di layar ke arah kanan. Sementara jika disapu ke kiri layar (dari layar utama) akan muncul BlackBerry Hub. Apa itu fitur BlackBerry Hub? Nanti akan ada bahasan khusus untuk hal ini.
Jika dulu default OS BlackBerry ada beberapa aplikasi yang dimasukkan dalam satu folder -- misalnya media, aplikasi atau instant messaging -- maka di BlackBerry 10 tidak ada lagi folder untuk pengkategorian seperti itu. Semuanya secara default dikeluarkan di daftar menu.
Selain itu, juga ada perubahan dari aplikasi default yang ditawarkan. Seperti tidak ada lagi ditemui aplikasi 'memo', sebagai gantinya ada 'Docs To Go' untuk membuat catatan. Aplikasi anyar lainnya adalah BlackBerry Remember, Story Maker dan lainnya.
Intinya, BlackBerry 10 menawarkan sesuatu yang menyegarkan dan cukup menarik untuk ditelusuri lebih jauh. Lantaran memiliki cita rasa berbeda ketimbang para pendahulunya.
3. BlackBerry Hub & Balance
Mengusung OS baru, tentu saja Z10 hadir dengan berbagai fitur tergress. Beberapa di antaranya pun menjadi bahan promosi CEO BlackBerry Thorsten Heins saat memperkenalkan BlackBerry 10 untuk pertama kali
Salah satunya adalah BlackBerry Hub. Ini bisa dibilang sebagai pusat kontrol berbagai notifikasi dan update yang masuk. Mulai dari BlackBerry Messenger (BBM), SMS, email, Facebook, Twitter, LinkedIn, sampai rekam jejak panggilan.
Tujuan BlackBerry Hub adalah untuk memudahkan pengguna dalam mengecek dan mengelola arus informasi yang masuk ke akun email, media sosial, dan telepon mereka dalam satu layar.
Jadi pengguna tidak perlu direpotkan untuk berpindah ke berbagai aplikasi untuk mengecek sejumlah notifikasi (email, SMS, pesan, update, dll) atau mengeksplorasi lebih jauh, cukup lewat BlackBerry Hub.
Cara pengoperasiannya pun mudah. Ketika user menginput suatu akun (email atau media sosial) maka secara otomatis akan terdaftar di BlackBerry Hub.
Sementara untuk mengaksesnya, seperti yang telah disebutkan di awal, cukup menggeser layar ke kiri dari menu utama.
BlackBerry Balance
Ada pula BlackBerry Balance. Ini merupakan fitur yang dihadirkan BlackBerry bagi pengguna yang ingin memisahkan urusan kantor dan personal.
Mulai dari aplikasi apa saja yang bisa di diakses di setiap mode tersebut (kantor atau personal), akses yang diperbolehkan, hingga file yang disimpan.
Seperti diketahui, BlackBerry pada awalnya dikenal sebagai ponsel untuk orang kantoran (enterprise). Namun bukan berarti perangkat ini tak bisa untuk diandalkan untuk kesenangan pribadi.
4. Keyboard Virtual yang Pintar
Dengan format full touch screen, maka Z10 memiliki akses keyboard virtual. Secara tampilan, keyboard virtual tersebut memang terkesan kaku. Namun ternyata sangat mudah diakses.
Ketika dijajal detikINET untuk mengetik cepat, salah ketik jarang terjadi dan tingkat responsif yang dihadirkan pun cukup oke alias tak perlu terlalu ditekan.
Selain tersedia fitur voice dictation, keyboard virtual di Z10 juga memiliki semacam fitur 'peramal kata'. Inilah yang paling menarik, ketika Anda coba mengetik satu huruf maka keyboard tersebut akan coba meramalkan kata yang kira-kira kita kehendaki.
Dan kemampuan ini bersinergi dengan fitur language dictation. Jadi ia juga dapat melakukan peramalan berdasarkan suatu bahasa yang kita kehendaki. Jadi sebelumnya di menu setting, user memilih dulu bahasa apa yang ingin digunakan. Maksimal memilih tiga pilihan bahasa, dan untungnya bahasa Indonesia ada di daftar tersebut.
Jadi misalkan ketika kita mengetik huruf 'A', maka di keyboard akan muncul beberapa kata yang kira-kira akan kita pilih. Kata yang muncul bisa 'Anda', 'Apakah', 'Atau', 'And', 'Available' atau yang lainnya.
Pihak BlackBerry mengklaim, kata-kata yang muncul itu akan disesuaikan dengan kata-kata yang biasa kita ketik. Dan kata yang muncul tidak selalu baku, kalau misalkan kita sering mengetik kata 'enggak' atau 'aduh', maka akan ada kemungkinan kata-kata tersebut yang sering muncul setiap kita mulai mengetik huruf 'e' untuk 'enggak' dan 'a' untuk 'aduh'.
Intinya, fitur ini terus mempelajari kata-kata yang sering digunakan user untuk kemudian dijadikan bahan rekomendasi saat melakukan pengetikan.
Untuk memilih kata-kata yang direkomendasikan ke body teks pun cukup menarik. Tinggal men-swipe atau menyapunya ke bagian atas
5. Kamera dengan Fitur 'Mesin Waktu'
Sementara untuk urusan kamera, BlackBerry Z10 dibenamkan 8 MP di bagian belakang yang sudah dilengkapi autofokus, LED flash, 5x digital zoom, serta 1080p HD video recording. Di bagian depan, kamera yang dilekatkan cukup 2 MP, 3x digital zoom, dan 720p video recording.
Untuk ukuran pixel memang standar untuk kalangan ponsel kelas atas. Namun ia memiliki fitur unik bernama time shift. Fitur ini bisa dibilang sebagai 'mesin waktu'.
Cara kerjanya adalah, ketika mengambil gambar dengan mode time shift, selanjutnya hasil jepretan akan mendeteksi wajah pengguna.
Jika hasilnya atau ekspresi wajah tersebut tidak sesuai harapan -- seperti sedang merem, atau sedang posisi kurang bagus lainnya -- maka fitur time shift akan memberikan rekomendasi ekspresi lain yang telah direkamnya sepersekian mili detik sesaat sebelum dan sesudah obyek tersebut direkam.
Tinggal putar fitur time shift-nya, maka Anda akan melihat beberapa ekspresi lainnya dari wajah yang telah dipotret. Dan fitur ini bisa diterapkan di lebih dari satu wajah dalam satu frame. Cobalah, dijamin menarik!
Selain time shift, fitur kamera BlackBerry 10 juga menyajikan sejumlah filter dengan mode lomo, antique, sepia, whiteboard, negative, watercolor, sketch, hingga black & white.
Termasuk fitur standar lainnya seperti pengaturan contrast, sharpness, saturation, noise reduction serta berbagai gaya pengeditan lainnya. Namun sayang, ketika dijajal dalam kondisi gelap, kamera di Z10 kurang memiliki performa ciamik.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Informasi
dengan judul Ponsel Pertaruhkan Nasib BlackBerry (Z10)+ Review Z10. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://haritsmujahid.blogspot.com/2013/02/ponsel-pertaruhkan-nasib-blackberry-z10.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown - Saturday, February 16, 2013
Belum ada komentar untuk "Ponsel Pertaruhkan Nasib BlackBerry (Z10)+ Review Z10"
Post a Comment