Guru dan Murid di Era Digitalisasi

       Saat ini teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bukanlah lagi barang mewah. Di hampir semua segi kehidupan dan bidang usaha, TIK memegang peranan yang tidak kecil. Contoh nyatanya adalah Internet. Internet telah menjelma menjadi suatu konektor global yang membawa dampak signifikan bagi pola hidup masyarakat dunia. Berbagai macam teknologi berbasis Internet telah dikembangkan, seperti e-commerce, e-learning, e-government, dan sebagainya. Digitalisasi proses pembelajaran merupakan suatu langkah penting dalam dunia pendidikan yang mengatasi kekurangan pada pembelajaran tradisional. Karena itulah lahir ide untuk mendigitalisasi pembelajaran yang lebih dikenal dengan istilah e-learning.Penerapan e-learning dapat dimulai dengan digitalisasi kegiatan pembelajaran, seperti kuis/ujian,tugas dan sebagainya.
Guru di era digital dituntut mampu berinovasi dan berkreasi, karena sistem pembelajaran tahun 80-an sudah tidak diterima oleh anak didik zaman sekarang..
Kenyataan memilukan yang terjadi pada dunia pendidikan kita adalah kemajuan zaman tidak berbanding lurus dengan kemajuan guru. Kita pun masih menyaksikan realitas yang kontras antara guru dan murid. Murid sudah sedemikian maju dalam iklim digital, sementara guru masih berkutat pada tradisi tektual.
Guru sekarang masih banyak memakai produk 80-an, sementara muridnya sudah memakai produk kontemporer. Akibatnya, para murid berbeda secara radikal dengan para guru, karena banyak terjadi ketidaknyambungan di sana-sini.Kita tahu bahwa murid sekarang tidak lagi cocok dengan sistem pendidikan abad 20. Namun, praksis di lapangan, para guru masih tidak memahami hal ini. Guru kita yang lambat sekali mengejar laju modernisasi pendidikan.
Yang terjadi kemudian adalah murid sudah mampu menerima informasi secara cepat dari berbagai sumber multimedia, sementara banyak guru acapkali memberikan informasi dengan lambat dan dari sumber-sumber terbatas. Para murid suka melihat gambar, mendengarkan musik dan melihat vidio terlebih dahulu sebelum melihat teksnya, sementara guru memberikan teks terlebih dahulu. Para murid suka melakukan kegiatan berbarengaan sekaligus, seperti menyelesaikan tugas sambil mendengarkan musik dari iPod, sementara guru cenderung menghendaki untuk melakukan satu hal saja pada satu waktu.

Namun TIDAK SEMUA GURU SEPERTI ITU sekarang ini ada beberapa guru dapat belajar-mengajar berada pada jarak yang sangat jauh dengan siswanya, namun tetap dapat memantau kegiatan pembelajaran siswa dan memberikan materi pembelajaran,
dengan adanya kemajuan digitalisasi guru dan murid diberi kemudahan yang sangat bermanfaat contohnya murid sekarang sudah mempunyai e-mail sehingga jika guru ingin memberi sebuah tugas guru dpt mengirim tugas tersebut melalui e-mail siswa siswanya,
contoh selanjutnya seorang guru atau murid dapat membuat sebuah materi dengan bantuan Ms. Power Point atau sejenis lainnya, lalu di presentasikan di depan kelas dengan bantuan sebuah Laptop/PC, Proyektor dan Layar sehingga materi dapat dicerna dengan mudah.
contoh selanjutnya jika guru memberi sebua PR/materi yang tidak dapat dimengerti oleh siswa,siswa dapat mencari deskripsi dari PR/materi tersebut diinternet yaitu di google (om google,biasa para remaja menyebutnya seperti itu) atau dapat mencarinya diwikipedia.
dan masih banyak lagi manfaatnya.
Maaf jika ada salah kata.

Terima kasih (^_^)
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Sejarah dengan judul Guru dan Murid di Era Digitalisasi. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://haritsmujahid.blogspot.com/2011/09/guru-dan-murid-di-era-digitalisasi.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown - Wednesday, September 7, 2011

Belum ada komentar untuk "Guru dan Murid di Era Digitalisasi"

Post a Comment